Contact
© 2019 Krakatau Posco

article thumb
article-image-1

KRAKATAU POSCO Tingkatkan Inovasi dan Kemitraan Berkelanjutan

Jakarta, 13 Desember 2023: Hermawan Kartajaya dalam Strategic Marketing Roadmap 2030 mengatakan, Indonesia tengah memasuki era strategi pemasaran yang inovatif dan adaptif. Berangkat dari hal tersebut, KRAKATAU POSCO menghadirkan sejumlah inisiatif terkait dengan inovasi dan kemitraan berkelanjutan.

Sebagai perusahaan gabungan antara produsen baja global terkemuka yaitu POSCO dan PT Krakatau Steel, KRAKATAU POSCO telah mencanangkan berbagai program yang diharapkan akan memberikan nilai tambah kepada pelanggan yang merupakan mitra terbesar dari KRAKATAU POSCO.

Presiden Direktur KRAKATAU POSCO Kim Kwang Moo menegaskan, sebagai perusahaan yang menerapkan filosofi Corporate Citizenship maka, perusahaan akan menguatkan kemitraan keberlanjutan dan inovasi.

”Berkat dukungan tak terbatas dari pelanggan dan supplier kami, KRAKATAU POSCO dapat mencapai kinerja luar biasa tahun ini. Bahkan meski di tengah situasi yang sulit, produksi dan penjualan produk HRC, yang baru dimulai produksinya sejak November tahun lalu, tetap stabil. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kepercayaan dan komitmen Anda terhadap KRAKATAU POSCO dan pemegang saham kami,” ujar Kim Kwang Moo dalam acara KRAKATAU POSCO Annual Gathering Event 2023.

Inisiatif pertama yang telah dilakukan, adalah PTKP-Partnership-Program atau biasa disingkat Pcube. Kim Kwang Moo menjelaskan, program ini diciptakan khusus oleh KRAKATAU POSCO untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggan dan mitra bisnis. Program ini merupakan wujud nyata kontribusi PTKP yang selalu mengedepankan kebutuhan pelanggan, dengan adanya program ini perusahaan dapat memberikan value yang lebih tinggi, lebih dari sekedar transaksi jual-beli, namun juga dapat tumbuh berkembang bersama, dan tentunya berkontribusi pada kesuksesan pelanggan.

“Selain itu, kami akan mengembangkan ide-ide inovasi dan program melalui Mutual Growth Fund (Pendanaan Tumbuh Bersama), Benefit Sharing (Pembagian Keuntungan) dan Localization (alokasi) dari suku cadang. Program ini akan mendorong para bisnis kami memiliki daya saing yang kuat,” ungkap Kim Kwang Moo
Inisiatif kedua, KRAKATAU POSCO akan mengoptimalkan penyediaan produk baja berkualitas tinggi. Hal ini akan direalisasikan melalui Investasi Tahap Kedua KRAKATAU POSCO, untuk memperluas kapasitas produksi hingga 6 juta ton yang pada akhirnya mewujudkan visi Klaster Baja 10 Juta Ton di Cilegon

Terakhir, KRAKATAU POSCO melalui POSCO Research Institute bersama Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk melakukan studi kebijakan untuk pemanfaatan karbon bagi sektor Industri. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjadi industri netral karbon terkemuka di Indonesia di masa depan. Untuk itu, PTKP berencana mengadopsi proyek kreatif seperti CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage). Proyek CCUS adalah upaya menangkap karbon dioksida yang dihasilkan dari pabrik baja dan menyimpannya di ladang gas limbah di dekat Laut Jawa.

Menurut Kim Kwang Moo kegiatan ini sekaligus upaya mendukung perusahaan terhadap program pemerintah Indonesia untuk merealisasikan Net Zero Emission di tahun 2060.

“Semua inisiatif yang digelar KRAKATAU POSCO ini untuk mendukung pencapaian visi menjadi Pabrik baja terintegrasi global tingkat atas, spesialisasi baja otomotif yang memimpin ekosistem industri ASEAN. Untuk mencapai inisiatif utama KRAKATAU POSCO tersebut, sangatlah penting bagi kami untuk mendapatkan semua dukungan dan kolaborasi, menjadi satu tim mencapai visi bersama,” tutup Kim Kwang Moo.